Pages

Selasa, 04 Maret 2014

PROSES PEMBUATAN MINYAK GORENG




PROSES PEMBUATAN MINYAK GORENG BIMOLI

DI PT. INTI BOGA SEJAHTERA
SURABAYA
MAKALAH


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penerapan Komputer universitas
Dosen  : Ir. Agus Hexagraha

Disusun Oleh :
                                                Risa Sa’diyyah Hasna               (133020310)
                                                Faris Jaisyul Aziz                      (133020318)
                                                Taqiyya Maizura                       (133020329)
                                                Ramadhina Nurawalya Kamil (133020347)













 JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2014
 











BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

Berkembang pesatnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dirasakan dan yang dipelajari dalam dunia pendidikan sekarang ini menjadi momentum dan pemicu bagi perkembangan sektor-sektor pembangunan, seperti dibidang pendidikan maupun dunia industri. Adapun salah satu indikasi perkembangan adalah pemanfaatan komputer pada sektor-sektor tersebut.
Dalam era globalisasi ini, komputer telah digunakan secara optimal hampir di segala bidang kegiatan. Kemampuan komputer yang semakin baik sebagai alat bantu pemrosesan data, telah dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan pekerjaan. Volume data yang besar, bentuk perhitungan berulang, ketepatan waktu serta keakuratan untuk membuat laporan-laporan yang diperlukan sebagai penunjang aktifitas kantor atau perusahaan, tidak lagi menjadi masalah besar, semua dapat dilaksanakan secara komputerisasi.
Banyak perusahaan-perusahaan yang telah mengoptimalkan kerja komputer namun ternyata masih ada perusahaan-perusahaan yang belum mengoptimalkan bahkan belum memanfaatkan komputer di dalam meningkatkan aktifitas kerja perusahaan. Pekerjaan dilaksanakan  dengan manual, baik secara keseluruhan maupun sebagian.
PT. Inti Boga Sejahtera Surabaya merupakan salah satu perusahaan yang memakai sistem kerja komputer, perusahaan ini membuat dan memproduksikan produk berupa minyak goreng yaitu Bimoli yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan dan pengadaan minyak goreng yang bahan bakunya bersumberkan dari kelapa sawit. Semua kegiatan tersebut terutama dalam pemrosesan datanya masih dilakukan secara komputerisasi. mengingat bahwa data yang diproses memiliki volume dan variasi yang banyak, sehingga dalam pemrosesan minyak goreng dapat dilakukan dengan teratur dan efisien dan dalam proses pendataan pendistribusian dapat dilakukan dengan mudah dan optimal.

1.2 Rumusan Masalah

  1. Apakah Sistem pengolahan data penunjang pelaksanaan pendistribusian minyak goreng yang dilakukan oleh perusahaan masih menggunakan sistem manual sehingga waktu, tenaga dan biaya yang dibutuhkan tidak menguntungkan perusahaan?
  2. Bagaimana perusahaan minyak goreng bimoli melakukan proses pengecekan baik pendistribusian atau proses produksi atau pengolahan supaya terjadi keakuratan informasi dan proses kerja yang optimal?
  3. Bagaimana proses komputerisasi dalam mengatur Sistem pengarsipan data, terutama di bagian pemasaran belum sehingga proses pendistribusian minyak goreng dapat berjalan dengan lancar dalam waktu yang relatif singkat?

1.3  Tujuan

  1. Untuk mengetahui sejauh mana pendayagunaan sistem komputerisasi dapat mengatasi permasalahan yang ada.
  2. Merancang sistem yang baru sehingga kelancaran operasional pada pendistribusian minyak goreng dapat diciptakan.
  3. Untuk meningkatkan pendistribusian minyak goreng berdasarkan keputusan yang diambil dari peningkatan kebutuhan akan minyak goreng dalam masyarakat luas.
  4. Untuk memberikan gambaran pendistribusian minyak goreng yang lebih jelas atas permintaan kebutuhan distributor dan masyarakat dan disajikan dalam bentuk penyajian komputer grafik, sehingga dapat dilakukan peningkatan produksi minyak goreng selanjutnya.















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Keadaan Umum Perusahaan
2.1.1 Sejarah Perusahaan
            PT. Inti Boga Sejahtera hingga sekarang memiliki dua buah pabrik yakni di Jakarta dan Surabaya. PT. Inti Boga Sejahtera pertama kali didirikan di Jakarta dengan nama Sajang Heulang. PT. Inti Boga Sejahtera yang berada di surabaya pertama kali dipasang tiang pancang pada akhir tahun 1991 dan baru dilanjutkan pembangunannya pada tahun 1992. Pada sekitar bulan Juni 1993 dilakukan trial terhadap bangunan PT. Inti Boga Sejahtera dan baru pada tanggal 24 Juni 1994 PT. Inti Boga Sejahtera diresmikan oleh Bapak Tungki Ari Wibowo yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian. Tahun 1995, PT. Sajang Heulang itu diubah dan digabung menjadi PT. Inti Boga Sejahtera. Tahun 1997 PT. Inti Boga Sejahtera diakui sisi menjadi anak perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur.

2.1.2 Lokasi Perusahaan
            PT. Inti Boga Sejahtera Surabaya terletak di kawasan Tanjung Perak. Adapun alasan pemilihan lokasi ini adalah untuk mendukung kelancaran proses produksi seperti:
1.      Dekat dengan lokasi bahan baku
2.      Dekat dengan lokasi bahan tambahan yang dibutuhkan selama proses
3.      Mudah untuk pendistribusian produk
Letak pabrik PT. Inti Boga Sejahtera di Surabaya ini tepatnya di Jalan Tembaga No. 2-6 Surabaya. Pabrik PT. Inti Boga Sejahtera Surabaya merupakan pabrik yang paling besar dibandingkan dengan PT. Inti Boga Sejahtera yang berada di Jakarta. Dalam hal penyediaan alat, mesin, bahan baku, serta bahan tambahan lain yang dibutuhkan selama proses produksi tentu saja akan lebih besar daripada pabrik yang berada di Jakarta, sehingga dapat dikatakan kapasitas produksi PT. Inti Boga Sejahtera Surabaya lebih besar.

2.1.3 Struktur Organisasi PT. Inti Boga Sejahtera
Divisi Factory
            Divisi factory ini dibagi menjadi beberapa bagian dan dipimpin oleh seorang Factory Manager. Bagian-bagian dalam divisi factory ini adalah sebagai berikut :


a.       QC (Quality Control)
Pada bagian Quality Control (QC) ini dilakukan pengujian terhadap bahan yang masuk ataupun yang keluar. Di bagian Quality Control ini dilakukan 2 macam pengujian yaitu Inspection dan testing. Inspection merupakan pengujian secara fisik seperti pemeriksaan label, botol kantong atau pouch, karton, dan lain sebagainya. Sedangkan testing merupakan pengujian secara kimiawi yaitu seperti pengujian IV (Iodine Value)  dan FFA (Free Fatty Acid) dan sebagainya.

b.      Maintenance
Pada dasarnya maintenance berfungsi untuk menjaga agar mesin dapat berjalan seperti biasa dan memperbaiki mesin-mesin yang rusak. Secara garis besar maintenance dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :
1.      Mekanik, menangani tentang breakdown dan preventif (pencegahan terjadi kerusakan)
2.      Workshop, menangani dalam pembuatan alat-alat kecil seperti baut dan lain sebagainya.
3.      Elektrik, menangani segala sesuatu yang berhubungan listrik serta telepon.
4.      Motor Pool, menangani perbaikan mobil-mobil perusahaan serta forklif.

c.       Produksi
Departemen produksi ini yang bertugas memproduksi dari bahan baku sampai
menjadi minyak jadi yang siap dipasarkan. Pada bagian ini dibagi menjadi 3 plant yaitu :
·         Rafinasi dan Fraksinasi
bagian ini yang pertama kali mengolah bahan baku yang berupa CPO (Crude Palm Oil) sampai menjadi minyak RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil di bagian Rafinasi dan dipisahkan fasenya di bagian Fraksinasi menjadi minyak RBD Olein yang dimasyarakat umum dikenal sebagai minyak goreng.
·         Margarine Plant
Bagian ini mengolah stearin yang berupa fase padat yang telah dipisahkan dari fraksinasi. Sterin diolah langsung menjadi margarine dengan cara menambahkan steraret, flavor, serta komposisi-komposisi lainnya.
·         Bottle plant
Bagian ini yang mengemas minyak goreng (olein) dan margarine (stearin) dengan masing-masing alat pengemas yang berbeda.
d.      WHPCAM (Ware House Packing Chemical Auxilary Material)
Departemen ini mancakup bahan pengemas, bahan pembantu, handle, spareparts, serta bahan pendukung lain yang dibutuhkan selama proses produksi.

e.       WHFG (Ware House Finish Goods)
Bagian ini adalah bagian yang menyimpan barang yang menunggu untuk dipasarkan.
f.       Tank Farm
Merupakan tempat penyimpanan bahan baku (CPO), RBDPO Refined Bleached Deodorized Palm Oil) yang merupakan CPO (Curde Palm Oil) yang mengalami rafinasi, hasil akhir RBD Olein atau minyak goreng dan RBD strearin atau margarin maupun hasil sampingan proses rafinasi.
g.      Utility
Merupakan departemen yang mengurusi tentang pemeliharaan fasilitas di pabrik seperti Genset, Boiler serta pengolahan limbah.

2.2  Proses Pembuatan Minyak Goreng dari kelapa Sawit


Pabrik Pengolahan Minyak Goreng (PPMG) ini adalah pabrik yang memproduksi minyak goreng dari bahan baku CPO (Crude Palm Oil / minyak sawit mentah). CPO yang diperoleh dari hasil proses pressing dan ekstraksi di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) masih mengandung komponen-komponen yang tidak diinginkan yaitu asam lemak bebas (FFA = Free Fatty Acid), resin, gum, protein, fosfatida, pigmen warna dan bau. Agar dapat dipergunakan sebagai bahan makanan, maka CPO tersebut harus diproses lagi di Pabrik Pengolahan Minyak Goreng. Secara garis besar proses pada Pabrik Pengolahan Minyak Goreng terdiri dari proses refining (pemurnian) dan fractionation (fraksionasi). Proses pemurnian terdiri dari proses degumming, proses netralisasi, proses bleaching dan proses deodorisasi. Minyak yang diperoleh dari proses refining terdiri dari  olein (minyak goreng) dan stearin, dalam proses fraksionasi stearin dipisahkan dari olein. Untuk memperjelas alur proses pengolahan minyak goreng dapat dilihat pada diagram blok Pengolahan CPO menjadi Minyak Goreng sebagai berikut :

 2.2.1.Proses  Degumming
Proses degumming bertujuan untuk menghilangkan zat-zat yang terlarut atau zat-zat yang bersifat koloidal, seperti resin, gum, protein dan fosfatida dalam minyak mentah. Pada prinsipnya proses degumming ini adalah proses pembentukan dan pengikatan flok-flok dari zat-zat terlarut dan zat-zat yang bersifat koloidal dalam minyak mentah, sehingga flok-flok yang terbentuk cukup besar untuk bisa dipisahkan dari minyak.  Proses degumming yang paling banyak digunakan dewasa ini adalah proses degumming dengan menggunakan asam. Pengaruh yang ditimbulkan oleh asam tersebut adalah menggumpalkan dan mengendapkan zat-zat seperti protein, fosfatida, gum dan resin yang terdapat dalam minyak mentah. 

2.2.2 Proses Netralisasi 
Proses netralisasi atau deasidifikasi pada pemurnian minyak mentah bertujuan untuk menghilangkan asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak mentah. Asam lemak bebas (FFA) dapat menimbulkan bau yang tengik.  Proses netralisasi yang paling sering digunakan dalam industri kimia adalah proses netralisasi dengan soda kostik, dengan prinsip reaksi penyabunan antara asam lemak bebas dengan larutan soda kostik, yang reaksi penyabunannya sebagai berikut :
R----COOH   +   NaOH R-COONa    +   H2O
Kondisi reaksi yang optimum pada tekanan atmosfir adalah pada suhu 70  oC, dimana reaksinya merupakan reaksi kesetimbangan  yang akan bergeser ke sebelah kanan. Soda kostik yang direaksikan biasanya berlebihan, sekitar 5  % dari kebutuhan stokiometris. Sabun yang terbentuk dipisahkan dengan cara pengendapan.  Soda kostik disamping berfungsi sebagai penetralisir asam lemak bebas, juga memiliki sifat penghilang warna (decoulorization).

 2.2.3 Proses Bleaching
Proses bleaching (pemucatan) dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan zat-zat warna (pigmen) dalam minyak mentah, baik yang terlarut ataupun yang terdispersi.
Warna minyak mentah dapat berasal dari warna bawaan minyak ataupun warna yang timbul pada proses pengolahan CPO menjadi minyak goreng. Pigmen yang biasa terdapat di dalam suatu minyak mentah ialah carotenoid yang berwarna merah atau kuning, chlorophillida dan phaephytin yang  berwarna hijau. Proses bleaching yang   digunakan adalah proses bleaching dengan absorbsi. Proses ini menggunakan zat penyerap (absorben) yang memiliki aktivitas permukaan yang tinggi untuk menyerap zat warna yang terdapat dalam minyak mentah. Disamping menyerap zat warna, absorben juga dapat menyerap zat yang memiliki sifat koloidal lainnya seperti gum dan resin. Absorben yang paling banyak digunakan dalam proses bleaching minyak dan lemak adalah tanah pemucat (bleaching erath) dan arang (carbon). Arang sangat efektif dalam penghilangan pigmen warna merah, hijau dan biru, tetapi karena harganya terlalu mahal maka dalam pemakaiannya biasanya dicampur dengan tanah pemucat dengan jumlah yang disesuaikan terhadap jenis minyak mentah yang akan dipucatkan.

 2.2.4 Proses Deodorisasi
 Proses deodorisasi bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa dan bau yang tidak dikehendaki dalam minyak untuk makanan. Senyawa-senyawa yang menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak tersebut biasanya berupa senyawa karbohidrat tak jenuh, asam lemak bebas dengan berat molekul rendah, senyawa-senyawa aldehid dan keton serta senyawa-senyawa yang mempunyai volatilitas tinggi lainnya. Kadar senyawa-senyawa tersebut di atas, walaupun cukup kecil telah cukup untuk memberikan rasa dan bau yang tidak enak, kadarnya antara 0,001 – 0,1 %. Proses deodorisasi yang banyak dilakukan adalah cara distilasi uap yang didasarkan pada perbedaan harga volatilitas gliserida dengan senyawa-senyawa yang menimbulkan rasa dan bau tersebut, dimana senyawa-senyawa tersebut lebih mudah menguap dari pada gliserida. Uap yang digunakan adalah  superheated steam (uap kering), yang mudah dipisahkan secara kondensasi. Proses deodorisasi sangat dipengaruhi oleh faktor tekanan, temperatur dan waktu, yang kesemuanya harus disesuaikan dengan jenis minyak mentah yang diolah dan sistim proses yang digunakan. Temperatur operasi dijaga agar tidak sampai menyebabkan turut terdistilasinya gliserida. Tekanan diusahakan serendah mungkin agar minyak terlindung dari oksidasi oleh udara dan mengurangi jumlah pemakaian uap. Pada sistem batch ini, tekanan operasi sekitar 3 torr dan temperatur 240 oC.
  
2.2.5 Proses  Fraksionasi
Proses fraksionasi terdiri atas kristalisasi suatu fraksi yang menjadi padat pada temperatur tertentu dan disusul dengan pemisahan kedua fraksi itu. Fraksi yang menjadi kristal adalah stearin dan yang tetap cair adalah olein.Beberapa proses fraksionasi yang sering digunakan yaitu :
· Fraksionasi kering (fraksionasi tanpa pelarut).
· Fraksionasi basah (fraksionasi dengan pelarut).
· Fraksionasi dengan menggunakan larutan deterjen sodium lauryl sulphat.
Proses fraksionasi kering didasarkan pada pendinginan minyak dengan kondisi yang terkendali tanpa penambahan bahan kimia apapun. Ada tiga operasi yang terlibat yaitu seeding, kristalisasi, dan filtrasi. Mula-mula minyak dipanasi sampai 70 oC untuk memperoleh cairan homogen dan kemudian didinginkan  dengan air pendingin sampai temperatur  40 oC, selanjutnya didinginkan samapi temperatur 20 oC dan dipertahankan  sampai proses kristalisasi dianggap selesai. 
Fungsi pengadukan ini adalah agar pendinginan di dalam tangki lebih homogen sehingga pemisahan olein dan stearin lebih mudah.Temperatur pengkristalan ini tergantung pada kualitas minyak: Kualitas consumer kristal lemak terbentuk pada temperatur 28°C.
Pada proses filtrasi RBDPO kristal yang sudah terbentuk dalam tangki kristalisasi ditransfer ke filter press untuk pemisahan olein dan stearin. Olein hasil dari filtrasi ditransfer ke SS tank dan MS tank. SS tank untuk kualitas olein dianalisa jika sesuai dengan spesifikasi langsung masuk ke storage tank olein (kualitas bottling), sedangkan MS tank digunakan untuk kualitas olein yang RBD oleinnya difilter spray dan hasilnya
langsung dialirkan ke storage tank olein (kualitas drumming, tinning dan industri). Sebelum ditansfer ke intermediate tank, untuk kualitas bottling dan tinning ditambahkan antioksidan hal ini untuk mempertahankan kualitas minyak. Sedangkan untuk kualitas drumming dan ndustri tidak ditambahkan antioksidan. Hal ini disebabkan minyak dengan kualitas drumming dan industri segera digunakan/dikonsumsi.

2.3 Penerapan Komputer dalam Pembuatan Minyak Goreng
Komputer dan teknologi korelasinya telah mengubah standar hidup seluruh masyarakat. Pada awalnya komputer diciptakan untuk hanya memenuhi beberapa perhitungan dasar dan tugas-tugas otomatis. Tapi di kemudian tahap, fitur dari komputer terkesan bermanfaat di setiap sumber daya teknis. Berubah menjadi peningkatan produktivitas dan keuntungan besar.
Komputer memainkan suatu peran penting untuk kehidupan sehari – hari  terutama di tempat kerja, sekolah dan bahkan di rumah. Dua puluh abad pertama telah banyak kemajuan teknologi bertujuan untuk membuat kehidupan orang-orang yang lebih baik. Komputer membantu mereka menjadi lebih efisien dalam pekerjaan mereka.
Seiring kemajuan teknologi informasi, segala sesuatu akan menjadi lebih mudah dikerjakan dengan teknologi komputer, begitu juga dalam teknologi pangan. Kini dalam teknologi pengolahan pangan, beberapa aplikasi/program komputer sangat diperlukan.Komputer juga digunakan dalam cara yang sangat inovatif dengan beberapa perusahaan makanan dan minuman. Terutama pada bagian teknologi industri pangan. Antara lain meliputi penggunaan software komputer dalam manajemen produksi, QC/QA, R&D dan pemasaran.
Dalam manajemen produksi membutuhkan komputer untuk mengontrol proses produksi dari awal perncanaan hingga proses pengeluaran / penjualan barang jadi, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan manajemen organisasi.
1.    Aplikasi Komputer pengontrol Proses Produksi, meliputi:
a. Proses Perencaan Bahan Baku
b Jumlah Produksi
c. Biaya Produksi ( Mesin, Pegawai, External Costing Dll )
d. Kapasitas Dan Jumlah Mesin
e. Hasil Proses Produksi (Barang 1/2 Jadi , Barang Jadi )
f. Laporan Nilai Produksi
2. Aplikasi Komputer Pengontrol Penjualan Barang Jadi, meliputi:
a. Stok control
b. Cetak Faktur ( Keluar dan Retur )
c. Nilai Penjualan
d. Laporan Stok
e. Laporan Penjualan per kelompok Detil Penjualan

2.3.1 Mengestimasi Biaya Produksi Pangan
Estimasi dalam sebuah proyek dapat memberikan informasi mengenai sumber daya kepada orang-orang yang terlibat dalam proyek untuk mengambil keputusan guna mencapai tujuan dari proyek tersebut. Kegiatan estimasi dapat dipermudah dengan menggunakan teknologi komputer. Oleh karena itu dilakukan sebuah penelitian untuk mengembangkan sebuah perangkat lunak komputer yang dapat mengestimasi biaya proyek. Dari penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan sebuah perangkat lunak yang dapat mengestimasi biaya proyek. Selain itu juga diharapkan dapat dihasilkan database untuk kepentingan estimasi tersebut.
Perangkat lunak komputer yang dikembangkan dalam penelitian ini diberi nama AutoRAB2000. AutoRAB2000 dikembangkan untuk mengestimasi biaya proyek khususnya pada proyek peningkatan jalan. AutoRAB2000 yang dijalankan dengan sistem operasi Windows 95 disusun menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic dengan metode pemrograman berorientasi obyek.
Sebagai data untuk AutoRAB2000, dibuat sebuah database menggunakan Microsoft Access 97, yang didalamnya terdapat data Bab Pekerjaan, data Item Pekerjaan, data Harga Satuan Sumber Daya, data Jenis Sumber Daya dan data Kuantitas Sumber Daya.
Output yang dihasilkan AutoRAB2000 adalah Daftar Harga Satuan, Analisa Harga Satuan Mata Pembayaran, Daftar Kuantitas dan Harga serta Rekapitulasinya. Output dapat dilihat di layar monitor, disimpan di dalam file atau dicetak dengan printer. Hasil dan AutoRAB2000 telah dibandingkan dengan perhitungan manual dan hasilnya dapat diandalkan. Dengan adanya perangkat lunak komputer AutoRAB2000 maka waktu estimasi dapat dipercepat, data dapat disimpan secara elektronis sehingga menghemat penggunaan kertas, jumlah data yang disimpan terbatas hanya pada kapasitas hard disk dan RAM komputer. AutoRAB200Q mempunyai beberapa kelemahan seperti belum mampu menghitung volume pekerjaan, kuantitas dan harga satuan sumber daya. Selain itu AutoRAB2000 belum memberikan kesempatan bagi pemakai untuk menetapkan prosentase dari Biaya Umum dan Keuntungan serta Pajak Pertambahan Nilai. Namun secara keseluruhan dengan menggunakan AutoRAB2000 seorang estimator dapat dipermudah.

2.3.2 Menentukan Waktu Kadaluarsa Produk
Waktu kadaluarsa juga bisa ditentukan menggunakan program Microsoft Excel. yaitu dengan diketahui sifat bahan yang meliputi kestabilan kimia bahan maka dapat diperoleh suatu formulanya. bahan-bahan tertentu dalam suatu produk dapat berubah secara kimia sebagai fungsi waktu. Ini akan mempengaruhi fungsi dan guna produk itu. Dengan Microsoft Excel akan dapat ditentukan secara praktis dan lebih cepat.
Lalu bagaimana caranya untuk mengetahui bulan dan tahun kadaluwarsa, misalkan jika bulan produk tersebut dibuat pada Januari 2009 atau 01/2009, diketahui kadaluwarsanya adalah 5 tahun atau Januari 2014 atau 01/2014.
Dan dengan rumus tersebut setiap ada perubahan di bulan awal maka apakah bisa Secara Otomatis bulan kadaluarsa juga ikut berubah.
Fungsi yang akan kita gunakan adalah FUNGSI TANGGAL dan WAKTU yaitu FUNGSI EOMONT, dimana fungsi ini akan menghasilkan nilai seri data tanggal dengan menghitung jumlah bulan sebelum atau setelah tanggal tertentu, dengan mengambil nilai tanggal dari tanggal akhir bulan yang bersangkutan.
Karena yang akan kita cari hanya bulan dan tahun maka untuk tanggal kita tiadakan sementara.
Hal pertama yang dilakukan adalah dengan mengkonversi jumlah angka tahun menjadi jumlah bulan dalam jangka tahun tersebut. Disini jangka waktu kadaluwarsa adalah 5 tahun tersebut maka jika kita hitung dalam jumlah bulan adalah 60 bulan

2.3.3 Konsep Untuk Sistem Komputerisasi
Peneliti harus diingat keterbatasan peraturan khusus tentang penggunaan komputer di pabrik pengolahan makanan, selain produsen susu formula, dan kurangnya FDA kewenangan khusus untuk memeriksa perangkat lunak komputer dan dokumentasi perangkat keras komputer dalam tanaman tersebut. Namun, selama kontrol sistem komputerisasi atau bagian catatan atau keseluruhan dari proses manufaktur, produsen bertanggung jawab untuk menetapkan bahwa fungsi sistem komputerisasi seperti yang dimaksudkan untuk berfungsi. Selama pemeriksaan produsen makanan dimana sistem komputerisasi yang digunakan, penyidik ​​berhak akan diberikan dengan jaminan bahwa proses fungsi yang dikendalikan oleh komputer beroperasi seperti yang dirancang. Penting untuk diingat bahwa mengendalikan komputer dan / atau catatan sistem penyimpanan harus menyediakan hasil yang akurat, dapat diandalkan dan konsisten.
Penyidik ​​harus mengevaluasi operasi sistem komputerisasi selama pemeriksaan untuk menentukan apakah penggunaan komputer dan / atau perangkat lunak dapat menyebabkan pencemaran produk makanan jadi. Banyak komputer yang digunakan dalam industri makanan dapat digunakan untuk tujuan kualitas saja dan tidak akan mempengaruhi keamanan produk makanan. Sebagai contoh, bila komputer ini mengontrol suhu minyak penggoreng di pabrik keripik kentang, kekritisan fungsi kontrol suhu mungkin masalah menghasilkan batch chip berwarna lebih gelap. Di sisi lain, jika sistem komputer mengontrol suhu sterilisasi proses LACF, penting bahwa fungsi terkomputerisasi memberikan kinerja yang konsisten dan dapat diandalkan. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) konsep inspeksi dapat digunakan untuk mengidentifikasi pengolahan makanan kritis dan langkah-langkah dokumentasi dikendalikan oleh sistem komputerisasi.
Ketika sistem komputerisasi ditemui dalam suatu bentuk makanan, mungkin akan berguna untuk tujuan pemeriksaan untuk memulai dengan gambaran yang luas dari sistem (s). Tentukan mana yang fungsi berada di bawah pengendalian komputer, pemantauan atau dokumentasi dan yang tidakUntuk setiap fungsi dari proses makanan di bawah kendali komputer menentukan loop sistem umum (sensor, prosesor pusat, aktivator). Sebagai contoh, sistem loop umum untuk retort uap dibawah kendali komputer dapat terdiri dari suhu / sensor tekanan tersambung ke mikroprosesor yang mengirimkan perintah ke uap / katup tekanan kontrol. Ikhtisar harus memungkinkan penyidik ​​untuk mengidentifikasi fungsi yang dikendalikan komputer yang sangat penting untuk produk keamanan pangan.
Sering makanan perusahaan manufaktur tidak mungkin ada di tangan informasi rinci mencakup pengembangan dan validasi perangkat lunak dan mikroprosesor yang digunakan dalam sistem pengolahan mereka. Banyak perusahaan membeli mikroprosesor sebagai off teknologi rak dari vendor peralatan. Penyelidik kemudian harus menentukan fungsi sistem kontrol di serinci mungkin. Jika perusahaan memiliki gambar skematik dari sistem komputerisasi ini mungkin diperoleh atau penyidik ​​dapat mempersiapkan gambar skema yang disederhanakan, yang akan membantu dalam menjelaskan sistem operasi komputer dan konfigurasi. Gambar harus mencakup perangkat masukan utama, perangkat output, konverter sinyal, unit pengolah pusat (s), sistem distribusi, dan bagaimana mereka berhubunganSelama pemeriksaan mengidentifikasi produsen dan pemasok perangkat keras komputer penting, termasuk membuat dan sebutan model di mana mungkin. Perangkat keras untuk mengidentifikasi cara ini termasuk CPU, disk perangkat tape /, CRT, printer, input sensor, aktivator output dan konverter sinyal. Identifikasi yang tepat dari perangkat keras akan memungkinkan ditindak lanjuti yang harus diperlukan. Jika perusahaan tidak memiliki informasi rinci tentang sistem kontrol terkomputerisasi, peneliti harus memperoleh informasi terbatasyang tersedia.
Selama pemeriksaan mengidentifikasi perangkat lunak komputer utama yang digunakan oleh perusahaan. Yang paling penting adalah rutin perangkat lunak yang mengontrol dan mendokumentasikan langkah-langkah produksi yang kritis dan laboratorium pengujian untuk mendukung fungsi penting (seperti penambahan nutrisi ke susu formula). Skema dari rutinitas software utama dan bagaimana mereka berinteraksi harus diperoleh dari perusahaan atau disiapkan oleh penyidik ​​berdasarkan pengamatan atau dokumentasi lain. Direktori atau daftar rutinitas perangkat lunak dan subrutin kadang-kadang dapat ditampilkan pada layar CRT atau dicetak. Untuk beberapa perangkat lunak aplikasi daftar rutinitas hanya dapat disediakan oleh vendor perangkat lunak dan mungkin tidak tersedia di perusahaan manufaktur. Misalnya, menentukan apa persamaan yang digunakan sebagai dasar perhitungan dalam rutinitas. Ketika sebuah proses manufaktur makanan berada di bawah kontrol komputer menjelaskan, dalam bentuk yang disederhanakan seperti diagram alur, bagaimana input ditangani untuk mencapai berbagai langkah dalam proses. Ini tidak berarti bahwa salinan dari kode sumber perangkat lunak komputer itu sendiri perlu ditinjau kembali. Namun, sebelum menerapkan pengendalian komputerisasi dan pencatatan untuk proses makanan di sana biasanya perlu beberapa dokumen, yang ditulis dalam bahasa Inggris, yang mengatur dalam langkah-langkah logis apa yang perlu dilakukan, tetapi akan berguna untuk meninjau dokumen tersebut dalam mengevaluasi kecukupan konversi dari manual ke komputerisasi.
Pengamatan sistem karena beroperasi dapat digunakan untuk menentukan apakah faktor-faktor penting seperti putaran per menit (rpm), ventilasi kali, suhu, tekanan, kali proses termal, dan dokumentasi yang dikendalikan oleh sistem komputerisasi. Pengoperasian sistem harus diamati melalui beberapa proses siklus. Namun, pengujian produk akhir (observasi) dari sistem komputer seharusnya tidak dengan sendirinya menjadi diandalkan untuk memberikan jaminan bahwa sistem operasi seperti yang dirancang. Observasi produk akhir tidak akan menguji semua kemungkinan yang berbeda bahwa sistem komputer akan merespon selama proses. Penting tidak akan mengungkapkan perilaku sistem pada batas yang diizinkan fungsionalitas dan kinerja. Satu-satunya cara untuk mengembangkan keyakinan bahwa sistem komputer akan berfungsi dengan benar adalah memiliki program validasi sebagai bagian dari desain, coding, pengujian, dan langkah-langkah implementasi.




















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komputer dan teknologi korelasinya telah mengubah standar hidup seluruh masyarakat. Pada awalnya komputer diciptakan untuk hanya memenuhi beberapa perhitungan dasar dan tugas-tugas otomatis. Tapi di kemudian tahap, fitur dari komputer terkesan bermanfaat di setiap sumber daya teknis. Berubah menjadi peningkatan produktivitas dan keuntungan besar.
Komputer memainkan suatu peran penting untuk kehidupan sehari – hari  terutama di tempat kerja, sekolah dan bahkan di rumah. Dua puluh abad pertama telah banyak kemajuan teknologi bertujuan untuk membuat kehidupan orang-orang yang lebih baik. Komputer membantu mereka menjadi lebih efisien dalam pekerjaan mereka.
            Divisi factory ini dibagi menjadi beberapa bagian dan dipimpin oleh seorang Factory Manager. Bagian-bagian dalam divisi factory ini adalah sebagai berikut :
Pada bagian Quality Control (QC) ini dilakukan pengujian terhadap bahan yang masuk ataupun yang keluar. Di bagian Quality Control ini dilakukan 2 macam pengujian yaitu Inspection dan testing.
Pada dasarnya maintenance berfungsi untuk menjaga agar mesin dapat berjalan seperti biasa dan memperbaiki mesin-mesin yang rusak. Secara garis besar maintenance dibagi menjadi 4 kelompok yaitu : Mekanik, Workshop, Elektrik, Motor Pool
Departemen produksi ini yang bertugas memproduksi dari bahan baku sampai menjadi minyak jadi yang siap dipasarkan. Pada bagian ini dibagi menjadi 3 plant yaitu: Rafinasi dan Fraksinasi, Margarine Plant, Bottle plant. Bagian ini yang mengemas minyak goreng (olein) dan margarine (stearin) : WHPCAW, WHFG,Tank Farm, Utility









DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Bioteknologi .id.wikipedia.org access : 02 maret 2014
Nurul, Alfiyah. 2011. komputer-dalam-teknologi-pengolahan-pangan. www.nurul-alfiyah.blog.unsoed.ac.id access : 02 maret 2014
Anonim. 2013. Penerapan-komputer-di-bidang-pengolahan. www.sanasiniulan.blogspot.com access : 02 maret 2014
penerapan-komputer-di-bidang-teknologi. 2013. www.fitriaa15.blogspot.com
febri Hartiyana. 2012. Proses pembuatan minyak goreng. http://biecantik.blogspot.com/2012/09/proses-pembuatan-minyak-goreng-dari.html
access : 02 maret 2014

2 komentar:

  1. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan Chemical yang tepat kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management

    OUR SERVICE
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    Other Chemical
    RO Chemical
    Hand sanitizer
    Evaporator
    Oli Grease
    Karung
    Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO

    BalasHapus
  2. Mohon bantuannya gambaran lay out pabrik minyak goreng mini kap 300 ltr per hari.atas bantuannya Terimakasi

    BalasHapus