PROSES PEMBUATAN MINYAK GORENG BIMOLI
DI PT. INTI BOGA SEJAHTERA
SURABAYA
MAKALAH
Diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Penerapan Komputer universitas
Dosen : Ir. Agus Hexagraha
Disusun Oleh
:
Risa
Sa’diyyah Hasna (133020310)
Faris
Jaisyul Aziz (133020318)
Taqiyya
Maizura (133020329)
Ramadhina
Nurawalya Kamil (133020347)
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Berkembang pesatnya Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi yang dirasakan dan yang dipelajari dalam dunia pendidikan sekarang
ini menjadi momentum dan pemicu bagi perkembangan sektor-sektor pembangunan,
seperti dibidang pendidikan maupun dunia industri. Adapun salah satu indikasi
perkembangan adalah pemanfaatan komputer pada sektor-sektor tersebut.
Dalam era globalisasi ini, komputer telah
digunakan secara optimal hampir di segala bidang kegiatan. Kemampuan komputer
yang semakin baik sebagai alat bantu pemrosesan data, telah dapat meningkatkan
efisiensi pelaksanaan pekerjaan. Volume data yang besar, bentuk perhitungan
berulang, ketepatan waktu serta keakuratan untuk membuat laporan-laporan yang
diperlukan sebagai penunjang aktifitas kantor atau perusahaan, tidak lagi
menjadi masalah besar, semua dapat dilaksanakan secara komputerisasi.
Banyak perusahaan-perusahaan yang telah
mengoptimalkan kerja komputer namun ternyata masih ada perusahaan-perusahaan
yang belum mengoptimalkan bahkan belum memanfaatkan komputer di dalam
meningkatkan aktifitas kerja perusahaan. Pekerjaan dilaksanakan dengan
manual, baik secara keseluruhan maupun sebagian.
PT. Inti Boga Sejahtera Surabaya merupakan
salah satu perusahaan yang memakai sistem kerja komputer, perusahaan ini
membuat dan memproduksikan produk berupa minyak goreng yaitu Bimoli yang
bergerak dalam bidang usaha pengolahan dan pengadaan minyak goreng yang bahan
bakunya bersumberkan dari kelapa sawit. Semua kegiatan tersebut terutama dalam
pemrosesan datanya masih dilakukan secara komputerisasi. mengingat bahwa data
yang diproses memiliki volume dan variasi yang banyak, sehingga dalam
pemrosesan minyak goreng dapat dilakukan dengan teratur dan efisien dan dalam
proses pendataan pendistribusian dapat dilakukan dengan mudah dan optimal.
1.2 Rumusan Masalah
- Apakah Sistem pengolahan data penunjang pelaksanaan pendistribusian minyak goreng yang dilakukan oleh perusahaan masih menggunakan sistem manual sehingga waktu, tenaga dan biaya yang dibutuhkan tidak menguntungkan perusahaan?
- Bagaimana perusahaan minyak goreng bimoli melakukan proses pengecekan baik pendistribusian atau proses produksi atau pengolahan supaya terjadi keakuratan informasi dan proses kerja yang optimal?
- Bagaimana proses komputerisasi dalam mengatur Sistem pengarsipan data, terutama di bagian pemasaran belum sehingga proses pendistribusian minyak goreng dapat berjalan dengan lancar dalam waktu yang relatif singkat?
1.3
Tujuan
- Untuk mengetahui sejauh mana pendayagunaan sistem komputerisasi dapat mengatasi permasalahan yang ada.
- Merancang sistem yang baru sehingga kelancaran operasional pada pendistribusian minyak goreng dapat diciptakan.
- Untuk meningkatkan pendistribusian minyak goreng berdasarkan keputusan yang diambil dari peningkatan kebutuhan akan minyak goreng dalam masyarakat luas.
- Untuk memberikan gambaran pendistribusian minyak goreng yang lebih jelas atas permintaan kebutuhan distributor dan masyarakat dan disajikan dalam bentuk penyajian komputer grafik, sehingga dapat dilakukan peningkatan produksi minyak goreng selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keadaan Umum Perusahaan
2.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Inti Boga Sejahtera
hingga sekarang memiliki dua buah pabrik yakni di Jakarta dan Surabaya. PT.
Inti Boga Sejahtera pertama kali didirikan di Jakarta dengan nama Sajang
Heulang. PT. Inti Boga Sejahtera yang berada di surabaya pertama kali dipasang
tiang pancang pada akhir tahun 1991 dan baru dilanjutkan pembangunannya pada
tahun 1992. Pada sekitar bulan Juni 1993 dilakukan trial terhadap bangunan PT.
Inti Boga Sejahtera dan baru pada tanggal 24 Juni 1994 PT. Inti Boga Sejahtera
diresmikan oleh Bapak Tungki Ari Wibowo yang waktu itu menjabat sebagai Menteri
Perindustrian. Tahun 1995, PT. Sajang Heulang itu diubah dan digabung menjadi
PT. Inti Boga Sejahtera. Tahun 1997 PT. Inti Boga Sejahtera diakui sisi menjadi
anak perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur.
2.1.2 Lokasi Perusahaan
PT. Inti Boga Sejahtera
Surabaya terletak di kawasan Tanjung Perak. Adapun alasan pemilihan lokasi ini
adalah untuk mendukung kelancaran proses produksi seperti:
1.
Dekat dengan lokasi bahan baku
2.
Dekat dengan lokasi bahan tambahan yang dibutuhkan selama
proses
3.
Mudah untuk pendistribusian produk
Letak pabrik
PT. Inti Boga Sejahtera di Surabaya ini tepatnya di Jalan Tembaga No. 2-6
Surabaya. Pabrik PT. Inti Boga Sejahtera Surabaya merupakan pabrik yang paling
besar dibandingkan dengan PT. Inti Boga Sejahtera yang berada di Jakarta. Dalam
hal penyediaan alat, mesin, bahan baku, serta bahan tambahan lain yang
dibutuhkan selama proses produksi tentu saja akan lebih besar daripada pabrik
yang berada di Jakarta, sehingga dapat dikatakan kapasitas produksi PT. Inti Boga
Sejahtera Surabaya lebih besar.
2.1.3 Struktur Organisasi PT. Inti Boga Sejahtera
Divisi Factory
Divisi factory ini dibagi
menjadi beberapa bagian dan dipimpin oleh seorang Factory Manager.
Bagian-bagian dalam divisi factory ini adalah sebagai berikut :
a.
QC (Quality Control)
Pada bagian Quality Control (QC) ini dilakukan
pengujian terhadap bahan yang masuk ataupun yang keluar. Di bagian Quality
Control ini dilakukan 2 macam pengujian yaitu Inspection dan testing.
Inspection merupakan pengujian secara fisik seperti pemeriksaan label, botol
kantong atau pouch, karton, dan lain sebagainya. Sedangkan testing merupakan
pengujian secara kimiawi yaitu seperti pengujian IV (Iodine Value) dan FFA (Free Fatty Acid) dan sebagainya.
b.
Maintenance
Pada dasarnya maintenance berfungsi untuk
menjaga agar mesin dapat berjalan seperti biasa dan memperbaiki mesin-mesin
yang rusak. Secara garis besar maintenance dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :
1.
Mekanik, menangani tentang breakdown dan preventif
(pencegahan terjadi kerusakan)
2.
Workshop, menangani dalam pembuatan alat-alat kecil
seperti baut dan lain sebagainya.
3.
Elektrik, menangani segala sesuatu yang berhubungan
listrik serta telepon.
4.
Motor Pool, menangani perbaikan mobil-mobil perusahaan
serta forklif.
c.
Produksi
Departemen produksi ini yang bertugas
memproduksi dari bahan baku sampai
menjadi minyak jadi yang siap dipasarkan. Pada
bagian ini dibagi menjadi 3 plant yaitu :
·
Rafinasi dan Fraksinasi
bagian ini yang pertama kali mengolah bahan
baku yang berupa CPO (Crude Palm Oil) sampai menjadi minyak RBDPO (Refined
Bleached Deodorized Palm Oil di bagian Rafinasi dan dipisahkan fasenya di
bagian Fraksinasi menjadi minyak RBD Olein yang dimasyarakat umum dikenal
sebagai minyak goreng.
·
Margarine Plant
Bagian ini mengolah stearin yang berupa fase
padat yang telah dipisahkan dari fraksinasi. Sterin diolah langsung menjadi
margarine dengan cara menambahkan steraret, flavor, serta komposisi-komposisi
lainnya.
·
Bottle plant
Bagian ini yang mengemas minyak goreng (olein)
dan margarine (stearin) dengan masing-masing alat pengemas yang berbeda.
d.
WHPCAM (Ware House Packing Chemical Auxilary Material)
Departemen ini mancakup bahan pengemas, bahan
pembantu, handle, spareparts, serta bahan pendukung lain yang dibutuhkan selama
proses produksi.
e.
WHFG (Ware House Finish Goods)
Bagian ini adalah bagian yang menyimpan barang
yang menunggu untuk dipasarkan.
f.
Tank Farm
Merupakan tempat penyimpanan bahan baku (CPO),
RBDPO Refined Bleached Deodorized Palm Oil) yang merupakan CPO (Curde
Palm Oil) yang mengalami rafinasi, hasil akhir RBD Olein atau minyak goreng
dan RBD strearin atau margarin maupun hasil sampingan proses rafinasi.
g.
Utility
Merupakan departemen yang mengurusi tentang
pemeliharaan fasilitas di pabrik seperti Genset, Boiler serta pengolahan
limbah.
2.2 Proses Pembuatan Minyak Goreng dari kelapa Sawit
Pabrik Pengolahan Minyak Goreng (PPMG) ini adalah pabrik yang memproduksi
minyak goreng dari bahan baku CPO (Crude Palm Oil / minyak sawit mentah). CPO
yang diperoleh dari hasil proses pressing dan ekstraksi di Pabrik Kelapa Sawit
(PKS) masih mengandung komponen-komponen yang tidak diinginkan yaitu asam lemak
bebas (FFA = Free Fatty Acid), resin, gum, protein, fosfatida, pigmen warna dan
bau. Agar dapat dipergunakan sebagai bahan makanan, maka CPO tersebut harus
diproses lagi di Pabrik Pengolahan Minyak Goreng. Secara garis besar proses
pada Pabrik Pengolahan Minyak Goreng terdiri dari proses refining (pemurnian)
dan fractionation (fraksionasi). Proses pemurnian terdiri dari proses degumming,
proses netralisasi, proses bleaching dan proses deodorisasi. Minyak yang
diperoleh dari proses refining terdiri dari olein (minyak goreng) dan
stearin, dalam proses fraksionasi stearin dipisahkan dari olein. Untuk
memperjelas alur proses pengolahan minyak goreng dapat dilihat pada diagram
blok Pengolahan CPO menjadi Minyak Goreng sebagai berikut :
2.2.1.Proses Degumming
Proses degumming bertujuan untuk menghilangkan zat-zat yang terlarut atau
zat-zat yang bersifat koloidal, seperti resin, gum, protein dan fosfatida dalam
minyak mentah. Pada prinsipnya proses degumming ini adalah proses pembentukan
dan pengikatan flok-flok dari zat-zat terlarut dan zat-zat yang bersifat
koloidal dalam minyak mentah, sehingga flok-flok yang terbentuk cukup besar untuk
bisa dipisahkan dari minyak. Proses degumming yang paling banyak
digunakan dewasa ini adalah proses degumming dengan menggunakan asam. Pengaruh
yang ditimbulkan oleh asam tersebut adalah menggumpalkan dan mengendapkan
zat-zat seperti protein, fosfatida, gum dan resin yang terdapat dalam minyak
mentah.
2.2.2 Proses
Netralisasi
Proses netralisasi atau deasidifikasi pada pemurnian minyak mentah
bertujuan untuk menghilangkan asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak
mentah. Asam lemak bebas (FFA) dapat menimbulkan bau yang
tengik. Proses netralisasi yang paling sering digunakan dalam
industri kimia adalah proses netralisasi dengan soda kostik, dengan prinsip
reaksi penyabunan antara asam lemak bebas dengan larutan soda kostik, yang
reaksi penyabunannya sebagai berikut :
R----COOH + NaOH R-COONa
+ H2O
Kondisi reaksi yang optimum pada tekanan atmosfir adalah pada suhu
70 oC, dimana reaksinya merupakan reaksi kesetimbangan yang akan
bergeser ke sebelah kanan. Soda kostik yang direaksikan biasanya berlebihan,
sekitar 5 % dari kebutuhan stokiometris. Sabun yang terbentuk dipisahkan
dengan cara pengendapan. Soda kostik disamping berfungsi sebagai
penetralisir asam lemak bebas, juga memiliki sifat penghilang warna
(decoulorization).
2.2.3 Proses
Bleaching
Proses bleaching (pemucatan) dimaksudkan untuk mengurangi atau
menghilangkan zat-zat warna (pigmen) dalam minyak mentah, baik yang terlarut
ataupun yang terdispersi.
Warna minyak mentah dapat berasal dari warna bawaan minyak ataupun warna yang timbul pada proses pengolahan CPO menjadi minyak goreng. Pigmen yang biasa terdapat di dalam suatu minyak mentah ialah carotenoid yang berwarna merah atau kuning, chlorophillida dan phaephytin yang berwarna hijau. Proses bleaching yang digunakan adalah proses bleaching dengan absorbsi. Proses ini menggunakan zat penyerap (absorben) yang memiliki aktivitas permukaan yang tinggi untuk menyerap zat warna yang terdapat dalam minyak mentah. Disamping menyerap zat warna, absorben juga dapat menyerap zat yang memiliki sifat koloidal lainnya seperti gum dan resin. Absorben yang paling banyak digunakan dalam proses bleaching minyak dan lemak adalah tanah pemucat (bleaching erath) dan arang (carbon). Arang sangat efektif dalam penghilangan pigmen warna merah, hijau dan biru, tetapi karena harganya terlalu mahal maka dalam pemakaiannya biasanya dicampur dengan tanah pemucat dengan jumlah yang disesuaikan terhadap jenis minyak mentah yang akan dipucatkan.
Warna minyak mentah dapat berasal dari warna bawaan minyak ataupun warna yang timbul pada proses pengolahan CPO menjadi minyak goreng. Pigmen yang biasa terdapat di dalam suatu minyak mentah ialah carotenoid yang berwarna merah atau kuning, chlorophillida dan phaephytin yang berwarna hijau. Proses bleaching yang digunakan adalah proses bleaching dengan absorbsi. Proses ini menggunakan zat penyerap (absorben) yang memiliki aktivitas permukaan yang tinggi untuk menyerap zat warna yang terdapat dalam minyak mentah. Disamping menyerap zat warna, absorben juga dapat menyerap zat yang memiliki sifat koloidal lainnya seperti gum dan resin. Absorben yang paling banyak digunakan dalam proses bleaching minyak dan lemak adalah tanah pemucat (bleaching erath) dan arang (carbon). Arang sangat efektif dalam penghilangan pigmen warna merah, hijau dan biru, tetapi karena harganya terlalu mahal maka dalam pemakaiannya biasanya dicampur dengan tanah pemucat dengan jumlah yang disesuaikan terhadap jenis minyak mentah yang akan dipucatkan.
2.2.4
Proses Deodorisasi
Proses deodorisasi bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan
rasa dan bau yang tidak dikehendaki dalam minyak untuk makanan. Senyawa-senyawa
yang menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak tersebut biasanya berupa senyawa
karbohidrat tak jenuh, asam lemak bebas dengan berat molekul rendah,
senyawa-senyawa aldehid dan keton serta senyawa-senyawa yang mempunyai
volatilitas tinggi lainnya. Kadar senyawa-senyawa tersebut di atas, walaupun
cukup kecil telah cukup untuk memberikan rasa dan bau yang tidak enak, kadarnya
antara 0,001 – 0,1 %. Proses deodorisasi yang banyak dilakukan adalah cara
distilasi uap yang didasarkan pada perbedaan harga volatilitas gliserida dengan
senyawa-senyawa yang menimbulkan rasa dan bau tersebut, dimana senyawa-senyawa
tersebut lebih mudah menguap dari pada gliserida. Uap yang digunakan
adalah superheated steam (uap kering), yang mudah dipisahkan secara
kondensasi. Proses deodorisasi sangat dipengaruhi oleh faktor tekanan,
temperatur dan waktu, yang kesemuanya harus disesuaikan dengan jenis minyak
mentah yang diolah dan sistim proses yang digunakan. Temperatur operasi dijaga
agar tidak sampai menyebabkan turut terdistilasinya gliserida. Tekanan
diusahakan serendah mungkin agar minyak terlindung dari oksidasi oleh udara dan
mengurangi jumlah pemakaian uap. Pada sistem batch ini, tekanan operasi sekitar
3 torr dan temperatur 240 oC.
2.2.5
Proses Fraksionasi
Proses fraksionasi terdiri atas kristalisasi suatu fraksi yang menjadi
padat pada temperatur tertentu dan disusul dengan pemisahan kedua fraksi itu.
Fraksi yang menjadi kristal adalah stearin dan yang tetap cair adalah
olein.Beberapa proses fraksionasi yang sering digunakan yaitu :
· Fraksionasi kering (fraksionasi tanpa pelarut).
· Fraksionasi basah (fraksionasi dengan pelarut).
· Fraksionasi dengan menggunakan larutan deterjen sodium lauryl sulphat.
Proses fraksionasi kering didasarkan pada pendinginan minyak dengan
kondisi yang terkendali tanpa penambahan bahan kimia apapun. Ada tiga operasi
yang terlibat yaitu seeding, kristalisasi, dan filtrasi. Mula-mula minyak
dipanasi sampai 70 oC untuk memperoleh cairan homogen dan kemudian
didinginkan dengan air pendingin sampai temperatur 40 oC,
selanjutnya didinginkan samapi temperatur 20 oC dan dipertahankan sampai
proses kristalisasi dianggap selesai.
Fungsi pengadukan ini adalah agar pendinginan di dalam tangki lebih
homogen sehingga pemisahan olein dan stearin lebih mudah.Temperatur
pengkristalan ini tergantung pada kualitas minyak: Kualitas consumer kristal
lemak terbentuk pada temperatur 28°C.
Pada proses filtrasi RBDPO kristal yang sudah terbentuk dalam tangki
kristalisasi ditransfer ke filter press untuk pemisahan olein dan stearin.
Olein hasil dari filtrasi ditransfer ke SS tank dan MS tank. SS tank untuk
kualitas olein dianalisa jika sesuai dengan spesifikasi langsung masuk ke
storage tank olein (kualitas bottling), sedangkan MS tank digunakan untuk
kualitas olein yang RBD oleinnya difilter spray dan hasilnya
langsung dialirkan ke storage tank olein (kualitas drumming, tinning dan industri). Sebelum ditansfer ke intermediate tank, untuk kualitas bottling dan tinning ditambahkan antioksidan hal ini untuk mempertahankan kualitas minyak. Sedangkan untuk kualitas drumming dan ndustri tidak ditambahkan antioksidan. Hal ini disebabkan minyak dengan kualitas drumming dan industri segera digunakan/dikonsumsi.
langsung dialirkan ke storage tank olein (kualitas drumming, tinning dan industri). Sebelum ditansfer ke intermediate tank, untuk kualitas bottling dan tinning ditambahkan antioksidan hal ini untuk mempertahankan kualitas minyak. Sedangkan untuk kualitas drumming dan ndustri tidak ditambahkan antioksidan. Hal ini disebabkan minyak dengan kualitas drumming dan industri segera digunakan/dikonsumsi.
2.3 Penerapan Komputer dalam Pembuatan Minyak Goreng
Komputer dan teknologi korelasinya telah mengubah standar hidup seluruh
masyarakat. Pada awalnya komputer diciptakan untuk hanya memenuhi beberapa perhitungan
dasar dan tugas-tugas otomatis. Tapi di kemudian tahap, fitur dari komputer
terkesan bermanfaat di setiap sumber daya teknis. Berubah menjadi peningkatan
produktivitas dan keuntungan besar.
Komputer memainkan suatu peran penting untuk kehidupan sehari – hari
terutama di tempat kerja, sekolah dan bahkan di rumah. Dua puluh abad pertama
telah banyak kemajuan teknologi bertujuan untuk membuat kehidupan orang-orang
yang lebih baik. Komputer membantu mereka menjadi lebih efisien dalam pekerjaan
mereka.
Seiring kemajuan teknologi informasi, segala sesuatu akan menjadi lebih
mudah dikerjakan dengan teknologi komputer, begitu juga dalam teknologi pangan.
Kini dalam teknologi pengolahan pangan, beberapa aplikasi/program komputer
sangat diperlukan.Komputer juga digunakan dalam cara yang sangat inovatif
dengan beberapa perusahaan makanan dan minuman. Terutama pada bagian teknologi
industri pangan. Antara lain meliputi penggunaan software komputer dalam
manajemen produksi, QC/QA, R&D dan pemasaran.
Dalam manajemen produksi membutuhkan komputer untuk mengontrol proses
produksi dari awal perncanaan hingga proses pengeluaran / penjualan barang
jadi, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan manajemen organisasi.
1. Aplikasi Komputer pengontrol Proses Produksi, meliputi:
a. Proses Perencaan Bahan Baku
b Jumlah Produksi
c. Biaya Produksi ( Mesin, Pegawai, External Costing Dll )
d. Kapasitas Dan Jumlah Mesin
e. Hasil Proses Produksi (Barang 1/2 Jadi , Barang Jadi )
f. Laporan Nilai Produksi
2. Aplikasi Komputer
Pengontrol Penjualan Barang Jadi, meliputi:
a. Stok control
b. Cetak Faktur ( Keluar dan Retur )
c. Nilai Penjualan
d. Laporan Stok
e. Laporan Penjualan per kelompok Detil Penjualan
2.3.1 Mengestimasi Biaya Produksi Pangan
Estimasi dalam sebuah proyek dapat memberikan informasi mengenai sumber
daya kepada orang-orang yang terlibat dalam proyek untuk mengambil keputusan
guna mencapai tujuan dari proyek tersebut. Kegiatan estimasi dapat dipermudah
dengan menggunakan teknologi komputer. Oleh karena itu dilakukan sebuah
penelitian untuk mengembangkan sebuah perangkat lunak komputer yang dapat
mengestimasi biaya proyek. Dari penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan
sebuah perangkat lunak yang dapat mengestimasi biaya proyek. Selain itu juga
diharapkan dapat dihasilkan database untuk kepentingan estimasi tersebut.
Perangkat lunak komputer yang dikembangkan dalam penelitian ini diberi nama AutoRAB2000. AutoRAB2000 dikembangkan untuk mengestimasi biaya proyek khususnya pada proyek peningkatan jalan. AutoRAB2000 yang dijalankan dengan sistem operasi Windows 95 disusun menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic dengan metode pemrograman berorientasi obyek.
Perangkat lunak komputer yang dikembangkan dalam penelitian ini diberi nama AutoRAB2000. AutoRAB2000 dikembangkan untuk mengestimasi biaya proyek khususnya pada proyek peningkatan jalan. AutoRAB2000 yang dijalankan dengan sistem operasi Windows 95 disusun menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic dengan metode pemrograman berorientasi obyek.
Sebagai data untuk AutoRAB2000, dibuat sebuah database menggunakan
Microsoft Access 97, yang didalamnya terdapat data Bab Pekerjaan, data Item
Pekerjaan, data Harga Satuan Sumber Daya, data Jenis Sumber Daya dan data
Kuantitas Sumber Daya.
Output yang dihasilkan AutoRAB2000 adalah Daftar Harga Satuan, Analisa Harga Satuan Mata Pembayaran, Daftar Kuantitas dan Harga serta Rekapitulasinya. Output dapat dilihat di layar monitor, disimpan di dalam file atau dicetak dengan printer. Hasil dan AutoRAB2000 telah dibandingkan dengan perhitungan manual dan hasilnya dapat diandalkan. Dengan adanya perangkat lunak komputer AutoRAB2000 maka waktu estimasi dapat dipercepat, data dapat disimpan secara elektronis sehingga menghemat penggunaan kertas, jumlah data yang disimpan terbatas hanya pada kapasitas hard disk dan RAM komputer. AutoRAB200Q mempunyai beberapa kelemahan seperti belum mampu menghitung volume pekerjaan, kuantitas dan harga satuan sumber daya. Selain itu AutoRAB2000 belum memberikan kesempatan bagi pemakai untuk menetapkan prosentase dari Biaya Umum dan Keuntungan serta Pajak Pertambahan Nilai. Namun secara keseluruhan dengan menggunakan AutoRAB2000 seorang estimator dapat dipermudah.
Output yang dihasilkan AutoRAB2000 adalah Daftar Harga Satuan, Analisa Harga Satuan Mata Pembayaran, Daftar Kuantitas dan Harga serta Rekapitulasinya. Output dapat dilihat di layar monitor, disimpan di dalam file atau dicetak dengan printer. Hasil dan AutoRAB2000 telah dibandingkan dengan perhitungan manual dan hasilnya dapat diandalkan. Dengan adanya perangkat lunak komputer AutoRAB2000 maka waktu estimasi dapat dipercepat, data dapat disimpan secara elektronis sehingga menghemat penggunaan kertas, jumlah data yang disimpan terbatas hanya pada kapasitas hard disk dan RAM komputer. AutoRAB200Q mempunyai beberapa kelemahan seperti belum mampu menghitung volume pekerjaan, kuantitas dan harga satuan sumber daya. Selain itu AutoRAB2000 belum memberikan kesempatan bagi pemakai untuk menetapkan prosentase dari Biaya Umum dan Keuntungan serta Pajak Pertambahan Nilai. Namun secara keseluruhan dengan menggunakan AutoRAB2000 seorang estimator dapat dipermudah.
2.3.2 Menentukan Waktu
Kadaluarsa Produk
Waktu kadaluarsa juga bisa ditentukan menggunakan program Microsoft Excel.
yaitu dengan diketahui sifat bahan yang meliputi kestabilan kimia bahan maka
dapat diperoleh suatu formulanya. bahan-bahan tertentu dalam suatu produk dapat
berubah secara kimia sebagai fungsi waktu. Ini akan mempengaruhi fungsi dan
guna produk itu. Dengan Microsoft Excel akan dapat ditentukan secara praktis
dan lebih cepat.
Lalu bagaimana caranya untuk mengetahui bulan dan tahun kadaluwarsa,
misalkan jika bulan produk tersebut dibuat pada Januari 2009 atau 01/2009,
diketahui kadaluwarsanya adalah 5 tahun atau Januari 2014 atau 01/2014.
Dan dengan rumus tersebut setiap ada perubahan di bulan awal maka apakah
bisa Secara Otomatis bulan kadaluarsa juga ikut berubah.
Fungsi yang akan kita gunakan adalah FUNGSI TANGGAL dan WAKTU yaitu FUNGSI
EOMONT, dimana fungsi ini akan menghasilkan nilai seri data tanggal dengan
menghitung jumlah bulan sebelum atau setelah tanggal tertentu, dengan mengambil
nilai tanggal dari tanggal akhir bulan yang bersangkutan.
Karena yang akan kita cari hanya bulan dan tahun maka untuk tanggal kita
tiadakan sementara.
Hal pertama yang dilakukan adalah dengan mengkonversi jumlah angka tahun
menjadi jumlah bulan dalam jangka tahun tersebut. Disini jangka waktu
kadaluwarsa adalah 5 tahun tersebut maka jika kita hitung dalam jumlah bulan
adalah 60 bulan
2.3.3 Konsep Untuk
Sistem Komputerisasi
Peneliti harus diingat keterbatasan peraturan khusus tentang penggunaan
komputer di pabrik pengolahan makanan, selain produsen susu formula, dan
kurangnya FDA kewenangan khusus untuk memeriksa perangkat lunak komputer dan
dokumentasi perangkat keras komputer dalam tanaman tersebut. Namun, selama
kontrol sistem komputerisasi atau bagian catatan atau keseluruhan dari proses
manufaktur, produsen bertanggung jawab untuk menetapkan bahwa fungsi sistem
komputerisasi seperti yang dimaksudkan untuk berfungsi. Selama pemeriksaan
produsen makanan dimana sistem komputerisasi yang digunakan, penyidik berhak
akan diberikan dengan jaminan bahwa proses fungsi yang dikendalikan oleh
komputer beroperasi seperti yang dirancang. Penting untuk diingat bahwa
mengendalikan komputer dan / atau catatan sistem penyimpanan harus menyediakan
hasil yang akurat, dapat diandalkan dan konsisten.
Penyidik harus mengevaluasi operasi sistem komputerisasi selama
pemeriksaan untuk menentukan apakah penggunaan komputer dan / atau perangkat lunak
dapat menyebabkan pencemaran produk makanan jadi. Banyak komputer yang
digunakan dalam industri makanan dapat digunakan untuk tujuan kualitas saja dan
tidak akan mempengaruhi keamanan produk makanan. Sebagai contoh, bila komputer
ini mengontrol suhu minyak penggoreng di pabrik keripik kentang, kekritisan
fungsi kontrol suhu mungkin masalah menghasilkan batch chip berwarna lebih
gelap. Di sisi lain, jika sistem komputer mengontrol suhu sterilisasi proses
LACF, penting bahwa fungsi terkomputerisasi memberikan kinerja yang konsisten
dan dapat diandalkan. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) konsep
inspeksi dapat digunakan untuk mengidentifikasi pengolahan makanan kritis dan
langkah-langkah dokumentasi dikendalikan oleh sistem komputerisasi.
Ketika sistem komputerisasi ditemui dalam suatu bentuk makanan, mungkin
akan berguna untuk tujuan pemeriksaan untuk memulai dengan gambaran yang luas
dari sistem (s). Tentukan mana yang fungsi berada di bawah pengendalian
komputer, pemantauan atau dokumentasi dan yang tidakUntuk setiap fungsi dari
proses makanan di bawah kendali komputer menentukan loop sistem umum (sensor,
prosesor pusat, aktivator). Sebagai contoh, sistem loop umum untuk retort uap
dibawah kendali komputer dapat terdiri dari suhu / sensor tekanan tersambung ke
mikroprosesor yang mengirimkan perintah ke uap / katup tekanan kontrol.
Ikhtisar harus memungkinkan penyidik untuk mengidentifikasi fungsi yang
dikendalikan komputer yang sangat penting untuk produk keamanan pangan.
Sering makanan perusahaan manufaktur tidak mungkin ada di tangan informasi
rinci mencakup pengembangan dan validasi perangkat lunak dan mikroprosesor yang
digunakan dalam sistem pengolahan mereka. Banyak perusahaan membeli
mikroprosesor sebagai off teknologi rak dari vendor peralatan. Penyelidik
kemudian harus menentukan fungsi sistem kontrol di serinci mungkin. Jika
perusahaan memiliki gambar skematik dari sistem komputerisasi ini mungkin
diperoleh atau penyidik dapat mempersiapkan gambar skema yang disederhanakan,
yang akan membantu dalam menjelaskan sistem operasi komputer dan konfigurasi.
Gambar harus mencakup perangkat masukan utama, perangkat output, konverter
sinyal, unit pengolah pusat (s), sistem distribusi, dan bagaimana mereka
berhubunganSelama pemeriksaan mengidentifikasi produsen dan pemasok perangkat
keras komputer penting, termasuk membuat dan sebutan model di mana mungkin.
Perangkat keras untuk mengidentifikasi cara ini termasuk CPU, disk perangkat
tape /, CRT, printer, input sensor, aktivator output dan konverter sinyal.
Identifikasi yang tepat dari perangkat keras akan memungkinkan ditindak lanjuti
yang harus diperlukan. Jika perusahaan tidak memiliki informasi rinci tentang
sistem kontrol terkomputerisasi, peneliti harus memperoleh informasi
terbatasyang tersedia.
Selama pemeriksaan mengidentifikasi perangkat lunak komputer utama yang
digunakan oleh perusahaan. Yang paling penting adalah rutin perangkat lunak
yang mengontrol dan mendokumentasikan langkah-langkah produksi yang kritis dan
laboratorium pengujian untuk mendukung fungsi penting (seperti penambahan
nutrisi ke susu formula). Skema dari rutinitas software utama dan bagaimana
mereka berinteraksi harus diperoleh dari perusahaan atau disiapkan oleh
penyidik berdasarkan pengamatan atau dokumentasi lain. Direktori atau daftar
rutinitas perangkat lunak dan subrutin kadang-kadang dapat ditampilkan pada
layar CRT atau dicetak. Untuk beberapa perangkat lunak aplikasi daftar
rutinitas hanya dapat disediakan oleh vendor perangkat lunak dan mungkin tidak
tersedia di perusahaan manufaktur. Misalnya, menentukan apa persamaan yang
digunakan sebagai dasar perhitungan dalam rutinitas. Ketika sebuah proses
manufaktur makanan berada di bawah kontrol komputer menjelaskan, dalam bentuk
yang disederhanakan seperti diagram alur, bagaimana input ditangani untuk
mencapai berbagai langkah dalam proses. Ini tidak berarti bahwa salinan dari
kode sumber perangkat lunak komputer itu sendiri perlu ditinjau kembali. Namun,
sebelum menerapkan pengendalian komputerisasi dan pencatatan untuk proses
makanan di sana biasanya perlu beberapa dokumen, yang ditulis dalam bahasa
Inggris, yang mengatur dalam langkah-langkah logis apa yang perlu dilakukan,
tetapi akan berguna untuk meninjau dokumen tersebut dalam mengevaluasi
kecukupan konversi dari manual ke komputerisasi.
Pengamatan sistem karena beroperasi dapat digunakan untuk menentukan apakah
faktor-faktor penting seperti putaran per menit (rpm), ventilasi kali, suhu,
tekanan, kali proses termal, dan dokumentasi yang dikendalikan oleh sistem komputerisasi.
Pengoperasian sistem harus diamati melalui beberapa proses siklus. Namun,
pengujian produk akhir (observasi) dari sistem komputer seharusnya tidak dengan
sendirinya menjadi diandalkan untuk memberikan jaminan bahwa sistem operasi
seperti yang dirancang. Observasi produk akhir tidak akan menguji semua
kemungkinan yang berbeda bahwa sistem komputer akan merespon selama proses.
Penting tidak akan mengungkapkan perilaku sistem pada batas yang diizinkan
fungsionalitas dan kinerja. Satu-satunya cara untuk mengembangkan keyakinan
bahwa sistem komputer akan berfungsi dengan benar adalah memiliki program
validasi sebagai bagian dari desain, coding, pengujian, dan langkah-langkah
implementasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komputer dan teknologi korelasinya telah mengubah standar hidup seluruh
masyarakat. Pada awalnya komputer diciptakan untuk hanya memenuhi beberapa
perhitungan dasar dan tugas-tugas otomatis. Tapi di kemudian tahap, fitur dari
komputer terkesan bermanfaat di setiap sumber daya teknis. Berubah menjadi
peningkatan produktivitas dan keuntungan besar.
Komputer memainkan suatu peran penting untuk kehidupan sehari – hari
terutama di tempat kerja, sekolah dan bahkan di rumah. Dua puluh abad pertama
telah banyak kemajuan teknologi bertujuan untuk membuat kehidupan orang-orang
yang lebih baik. Komputer membantu mereka menjadi lebih efisien dalam pekerjaan
mereka.
Divisi factory ini dibagi
menjadi beberapa bagian dan dipimpin oleh seorang Factory Manager. Bagian-bagian
dalam divisi factory ini adalah sebagai berikut :
Pada bagian
Quality Control (QC) ini dilakukan pengujian terhadap bahan yang masuk ataupun
yang keluar. Di bagian Quality Control ini dilakukan 2 macam pengujian yaitu
Inspection dan testing.
Pada dasarnya
maintenance berfungsi untuk menjaga agar mesin dapat berjalan seperti biasa dan
memperbaiki mesin-mesin yang rusak. Secara garis besar maintenance dibagi
menjadi 4 kelompok yaitu : Mekanik, Workshop, Elektrik, Motor Pool
Departemen
produksi ini yang bertugas memproduksi dari bahan baku sampai menjadi minyak
jadi yang siap dipasarkan. Pada bagian ini dibagi menjadi 3 plant yaitu: Rafinasi
dan Fraksinasi, Margarine Plant, Bottle plant. Bagian ini yang mengemas minyak
goreng (olein) dan margarine (stearin) : WHPCAW, WHFG,Tank Farm, Utility
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Bioteknologi .id.wikipedia.org access :
02 maret 2014
Nurul, Alfiyah.
2011. komputer-dalam-teknologi-pengolahan-pangan. www.nurul-alfiyah.blog.unsoed.ac.id access : 02 maret 2014
Anonim.
2013. Penerapan-komputer-di-bidang-pengolahan. www.sanasiniulan.blogspot.com
access : 02 maret 2014
penerapan-komputer-di-bidang-teknologi.
2013. www.fitriaa15.blogspot.com
febri
Hartiyana. 2012. Proses pembuatan minyak goreng. http://biecantik.blogspot.com/2012/09/proses-pembuatan-minyak-goreng-dari.html
access
: 02 maret 2014
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan Chemical yang tepat kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Mohon bantuannya gambaran lay out pabrik minyak goreng mini kap 300 ltr per hari.atas bantuannya Terimakasi
BalasHapus